Tangisan kelahiran bayi yang memecahkan kesunyian, membuat segaris senyum kesyukuran terpancar pada wajah seorang ibu. Tangisan seorang bayi merupakan bentuk komunikasi dari seorang bayi kepada orang dewasa. Dimana dengan tangisan itu, bayi dapat memberikan pesan dan orang dewasa menangkap pesan yang diberikan sang bayi.
Perkembangan kepribadian anak yang positif dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pola komunikasi orang tua terhadap anaknya. Bagaimana cara orang tua berkomunikasi dengan anaknya menentukan cara anak berkomunikasi dengan lingkungannya. Jika pola komunikasi orang tua buruk, maka dampak negatif akan dirasakan oleh anaknya. Diantaranya mendorong munculnya kepribadian antisosial, dependen, dan minder pada anak. Perkembangan kepribadian anak yang positif dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pola komunikasi orang tua terhadap anaknya. Bagaimana cara orang tua berkomunikasi dengan anaknya menentukan cara anak berkomunikasi dengan lingkungannya.
Komunikasi yang baik adalah ketika orang tua memperhatikan atas segala yang terjadi pada anak atas apa yang telah dilakukannya selama sehari. Apabila anak mau untuk bebicara atau menceritakan segala yang telah terjadi pada dirinya, berarti anak merasa orang tua adalah tempat untuk mencurahkan segala isi hatinya. Hal ini disebabkan karena orang tua selalu memberikan waktu yang tepat agar anak dapat bercerita. Karena banyak sebagian orang tua tidak mampu untuk memberikan atau meluangkan waktu untuk anak. Maka orang tua harus memiliki semangat untuk berkomuniksi dan memahmi tentang komunikasi.
Semangat berkomunikasi kepada anak bukan berarti memberikan instruksi, melainkan duduk sejajar bersama anak, berempati, menemani, dan membuat suasana menyenangkan bagi anak. Dengan menggunakan komunikasi empatik, maka belajar bersama orangtua bagi sang anak bukanlah sesuatu yang menakutkan dan membebani, melainkan menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan.
Maka, mencoba memahami anak adalah merupakan keasyikan tersendiri bagi orangtua. Dengan memahami anak, tidak memaksakan persepsi kepada mereka, didapat tiga keuntungan. Pertama, anak lebih memiliki keamanan psikologis untuk berkreasi dan berkembang secara wajar sesuai dengan sifat alaminya. Kedua, orangtua bisa belajar mengambil inspirasi dari hal-hal tak terduga yang muncul dari sifat spontanitas anak. Ketiga, anak tidak merasa terbebani dalam berbuat sesuatu.
Masalah komunikasi di keluarga, tak lepas dari peran orangtua yang sangat dominan. Kualitas komunikasi anak sangat dipengaruhi oleh sejauh mana orangtua berkomunikasi kepadanya. Komunikasi akan sukses apabila orangtua memiliki kredibilitas di mata anaknya. Begitu pula komunikasi suami istri akan efektif bila keduanya telah saling percaya.
Anak adalah anugerah ilahi yang unik dengan dunianya yang khas kekanak-kanakan. Dia sering mempersepsi sesuatu dengan sederhana, tetapi justru menjadi rumit bagi orang dewasa. Di sinilah perlunya orangtua memahami anak. Sebab sering terjadi, orangtua memaksakan persepsinya pada anak. Sehingga anak menjadi tertekan, tidak enjoy lagi berdekatan dengan orangtuanya. Dia merasa tidak senang didampingi orangtuanya ketika belajar. Semangat berkomunikasi kepada anak bukan berarti memberikan instruksi, melainkan duduk sejajar bersama anak, berempati, menemani, dan membuat suasana menyenangkan bagi anak.
Dengan menggunakan komunikasi empatik, maka belajar bersama orangtua bagi sang anak bukanlah sesuatu yang menakutkan dan membebani, melainkan menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan. Maka, mencoba memahami anak adalah merupakan keasyikan tersendiri bagi orangtua. Dengan memahami anak, tidak memaksakan persepsi kepada mereka, didapat tiga keuntungan. Pertama, anak lebih memiliki keamanan psikologis untuk berkreasi dan berkembang secara wajar sesuai dengan sifat alaminya. Kedua, orangtua bisa belajar mengambil inspirasi dari hal-hal tak terduga yang muncul dari sifat spontanitas anak. Ketiga, anak tidak merasa terbebani dalam berbuat sesuatu.
Dengan menggunakan komunikasi empatik, maka belajar bersama orangtua bagi sang anak bukanlah sesuatu yang menakutkan dan membebani, melainkan menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan. Maka, mencoba memahami anak adalah merupakan keasyikan tersendiri bagi orangtua. Dengan memahami anak, tidak memaksakan persepsi kepada mereka, didapat tiga keuntungan. Pertama, anak lebih memiliki keamanan psikologis untuk berkreasi dan berkembang secara wajar sesuai dengan sifat alaminya. Kedua, orangtua bisa belajar mengambil inspirasi dari hal-hal tak terduga yang muncul dari sifat spontanitas anak. Ketiga, anak tidak merasa terbebani dalam berbuat sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar